Wahabi (Wahabiyah, Wahabisme) adalah sebuah aliran pemahaman dalam Islam, yakni pemikiran dan perjuangan Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab, ulama pembaharu (mujaddid) dari Arab Saudi.
Gerakan Abdul Wahab dikenal sebagai gerkaan "pemurian Islam", seperti pemurnian dari perilaku syirik menuju tauhid dan dari bid’ah menuju Sunnah.
Abdul Wahab menilai, kemunduran umat Islam terjadi karena mereka sudah jauh dari Islam yang murni, yakni praktik ibadahnya sudah bercampur dengam hal-hal berbau bid’ah, khurafat, dan tahayul yang tidak ada ajarannya dalam Islam.
Muhammad bin Abdul Wahhab (1701 – 1793 M) lahir di Kampung Ainiyah, Najd, Arab Saudi. Beliau berasal dari kabilah Bani Tamim. Buku beliau bertajuk ‘Kitab al-Tauhid’. Para murid dan pendukungnya disebut Wahabi.
Menurut penulis Arab Saudi, Abdul Aziz Qassim, sebutan Wahabi (Wahabism) pertama kali dilontarkan Khilafah Turki Utsmani untuk menyebut sekolah Islam Abdul Wahab di Arab Saudi.
Para pendukung Abdul Wahab sendiri menolak disebut Wahabi karena pada dasarnya ajaran Ibnu Wahhab adalah ajaran Nabi Muhammad, bukan ajaran tersendiri. Karenanya, mereka lebih memilih untuk menyebut diri mereka sebagai Salafis atau Muwahhidun yang berarti “satu Tuhan”.
Menurut Saudi Woman, di Arab Saudi sendiri tidak ada yang mengaku dirinya Wahabi dan Wahabi bukanlah sekte atau aliran. Julukan Wahabi beredar di luar Saudi dan di media massa. Di Saudi sendiri Wahabi hanya dikenal sebagai nama suku, yakni Suku Tamim, dan sebuah kawasan Saudi bagian tengah.
Abdul Wahab dan pengikunta memberantas khurafat, seperti menganggap “keramat” makam para ulama yang dinilai berbahaya bagi tauhid umat. Sikap tegas dan tanpa kompromi dalam masalah akidah membuat ia dikenai banyak tuduhan atau fitnah.
Abdul Wahab wafat tanggal 29 Syawal 1206 H/1793 M, dalam usia 92 tahun. Jenazahnya dikebumikan di Dar’iyah (Najd). (www.risalahislam.com).*
Gerakan Abdul Wahab dikenal sebagai gerkaan "pemurian Islam", seperti pemurnian dari perilaku syirik menuju tauhid dan dari bid’ah menuju Sunnah.
Abdul Wahab menilai, kemunduran umat Islam terjadi karena mereka sudah jauh dari Islam yang murni, yakni praktik ibadahnya sudah bercampur dengam hal-hal berbau bid’ah, khurafat, dan tahayul yang tidak ada ajarannya dalam Islam.
Muhammad bin Abdul Wahhab (1701 – 1793 M) lahir di Kampung Ainiyah, Najd, Arab Saudi. Beliau berasal dari kabilah Bani Tamim. Buku beliau bertajuk ‘Kitab al-Tauhid’. Para murid dan pendukungnya disebut Wahabi.
Menurut penulis Arab Saudi, Abdul Aziz Qassim, sebutan Wahabi (Wahabism) pertama kali dilontarkan Khilafah Turki Utsmani untuk menyebut sekolah Islam Abdul Wahab di Arab Saudi.
Para pendukung Abdul Wahab sendiri menolak disebut Wahabi karena pada dasarnya ajaran Ibnu Wahhab adalah ajaran Nabi Muhammad, bukan ajaran tersendiri. Karenanya, mereka lebih memilih untuk menyebut diri mereka sebagai Salafis atau Muwahhidun yang berarti “satu Tuhan”.
Menurut Saudi Woman, di Arab Saudi sendiri tidak ada yang mengaku dirinya Wahabi dan Wahabi bukanlah sekte atau aliran. Julukan Wahabi beredar di luar Saudi dan di media massa. Di Saudi sendiri Wahabi hanya dikenal sebagai nama suku, yakni Suku Tamim, dan sebuah kawasan Saudi bagian tengah.
"No Saudi calls himself Wahbi unless they belong to the sub-tribe of the Tameem tribe which coincidentally Sheikh Mohamed... There is no Islamic sect called Wahabi and Sheikh Mohamed bin Abdulawahab did not create a new Islamic perspective."
Abdul Wahab dan pengikunta memberantas khurafat, seperti menganggap “keramat” makam para ulama yang dinilai berbahaya bagi tauhid umat. Sikap tegas dan tanpa kompromi dalam masalah akidah membuat ia dikenai banyak tuduhan atau fitnah.
Abdul Wahab wafat tanggal 29 Syawal 1206 H/1793 M, dalam usia 92 tahun. Jenazahnya dikebumikan di Dar’iyah (Najd). (www.risalahislam.com).*
Tags:
Kamus Islam