ADA empat hal yang menjadi penyebab seseorang masuk neraka. Keempat faktor ini disebutkan dalam Al-Quran Surat (QS. Al-Mudatsir:46-47), ketika mengisahkan dialog atau obrolan antara penguni surga dan neraka.
"Mereka (golongan kanan) menjadi penghuni surga. Mereka saling bertanya tentang orang-orang yang berdosa. Mereka bertanya (kepada penghuni neraka). Apakah yang memasukkan kalian ke (neraka) Saqor?
Mereka (penghuni neraka menjawab), kami dulu tidak mengerjakan sholat dan tidak pula memberi makan orang-orang miskin.
Bahkan kami biasa membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya. Dan kami mendustakan hari pembalasan, sampai datang kepada kami kematian" (QS. Al-Mudatsir:46-47).
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, yang dimaksud "tidak pernah sholat dan memberi makan orang miskin" adalah "kami tidka pernah menyembah Tuhan kami (Allah) dan tidak pernah berbuat baik kepada makhluk-Nya dari sejenis kami".
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan, ada 4 penyebab masuk neraka:
1. Meninggalkan shalat.
Orang yang meninggalkan shalat juga akan disiksa selama di dunia, seperti Allah akan menghilangkan berkah dari usianya, Allah akan menghapuskan berkah dari rezekinya, wibawa orang shaleh pun akan dihilangkan dari wajahnya, amal yang dikerjakannya tidak akan memperoleh pahala, doanya tidak akan naik sampai ke langit, dan ia tidak akan memperoleh bagian dalam doa orang-orang shaleh.
Dalam shalat, saat tahiyat, kaum Muslim membaca doa "Assalamu'alaika ayyuhan nabiyu warohmatullohi wabarokaatuh, wassalamu 'alainaa wa'alaa 'ibaadillaahish sholihiin".
2. Tidak Memberikan Makanan kepada Orang-Orang Miskin.
Jelasnya, bakhil, kikir, pelit, tidak peduli kepada kaum dhuafa atau orang-orang yang membutuhkan. Tidak zakat, infak, dan sedekah, juga mengabaikan mereka yang membutuhkan pertolongan, seperti korban bencana dan sebagainya.
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan: ..."tidak pernah berbuat baik kepada makhluk-Nya dari sejenis kami", yakni tidak pernah berbuat baik kepada sesama manusia.
3. Suka Membicarakan hal batil.
Yakni ghibah, bergunjing, membicarakan aib orang lain, berbicara hal-hal yang tidak bermanfaat.
Para ahli tafsir menjelaskan, mengobrol dalam hal ini berarti mempergunjingkan orang lain, mengadu-domba, mencemoohkan ayat-ayat Al-Quran, menyakiti hati orang lain, atau menyebarkan desas-sesus.
4. Mendustakan Hari Pembalasan.
Tidak mempercayai adanya hari kematian, hari kiamat, hari akhirat, dan hari pembalasan atas amal perbuatan yang dilakukan selama di dunia. Na'udzubillah. Wallahu a'lam bish-shawab. (www.risalahislam.com).*
"Mereka (golongan kanan) menjadi penghuni surga. Mereka saling bertanya tentang orang-orang yang berdosa. Mereka bertanya (kepada penghuni neraka). Apakah yang memasukkan kalian ke (neraka) Saqor?
Mereka (penghuni neraka menjawab), kami dulu tidak mengerjakan sholat dan tidak pula memberi makan orang-orang miskin.
Bahkan kami biasa membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya. Dan kami mendustakan hari pembalasan, sampai datang kepada kami kematian" (QS. Al-Mudatsir:46-47).
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, yang dimaksud "tidak pernah sholat dan memberi makan orang miskin" adalah "kami tidka pernah menyembah Tuhan kami (Allah) dan tidak pernah berbuat baik kepada makhluk-Nya dari sejenis kami".
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan, ada 4 penyebab masuk neraka:
1. Meninggalkan shalat.
Orang yang meninggalkan shalat juga akan disiksa selama di dunia, seperti Allah akan menghilangkan berkah dari usianya, Allah akan menghapuskan berkah dari rezekinya, wibawa orang shaleh pun akan dihilangkan dari wajahnya, amal yang dikerjakannya tidak akan memperoleh pahala, doanya tidak akan naik sampai ke langit, dan ia tidak akan memperoleh bagian dalam doa orang-orang shaleh.
Dalam shalat, saat tahiyat, kaum Muslim membaca doa "Assalamu'alaika ayyuhan nabiyu warohmatullohi wabarokaatuh, wassalamu 'alainaa wa'alaa 'ibaadillaahish sholihiin".
2. Tidak Memberikan Makanan kepada Orang-Orang Miskin.
Jelasnya, bakhil, kikir, pelit, tidak peduli kepada kaum dhuafa atau orang-orang yang membutuhkan. Tidak zakat, infak, dan sedekah, juga mengabaikan mereka yang membutuhkan pertolongan, seperti korban bencana dan sebagainya.
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan: ..."tidak pernah berbuat baik kepada makhluk-Nya dari sejenis kami", yakni tidak pernah berbuat baik kepada sesama manusia.
3. Suka Membicarakan hal batil.
Yakni ghibah, bergunjing, membicarakan aib orang lain, berbicara hal-hal yang tidak bermanfaat.
Para ahli tafsir menjelaskan, mengobrol dalam hal ini berarti mempergunjingkan orang lain, mengadu-domba, mencemoohkan ayat-ayat Al-Quran, menyakiti hati orang lain, atau menyebarkan desas-sesus.
4. Mendustakan Hari Pembalasan.
Tidak mempercayai adanya hari kematian, hari kiamat, hari akhirat, dan hari pembalasan atas amal perbuatan yang dilakukan selama di dunia. Na'udzubillah. Wallahu a'lam bish-shawab. (www.risalahislam.com).*
Tags:
Mutiara Al-Quran