Inilah Penyebab Arab-Islam Selalu Kalah oleh Israel

Gaza Palestina kembali membara. Umat Islam "hanya" bisa demo dan galang dana. Mengapa bangsa Arab dan umat Islam selalu kalah oleh Yahudi Israel? Siapa yang bisa mengalahkan Israel nanti? Berikut ini percikan pemikiran-analitis Usep Romli Abdul Hamid alias H. Usep Romli HM, wartawan senior Pikiran Rakyat Bandung, yang ia share di Status Facebooknya.

Inilah Penyebab Arab-Islam Selalu Kalah oleh Israel
BULAN Juni 1967, negara-negara Arab (Mesir, Jordania, Irak, Suriah, Arab Saudi, Yaman, Sudan) perang melawan Israel. Hanya enam hari, tujuh negara Arab tersebut, kalah telak. Bahkan Israel berhasilmerebut Sinai dari Mesir, Dataran Tinggi Golan dari Suriah, dan Tepi Barat dari Jordania.anya dalam enam hari pula.

Mohammad Natsir, yang ketika itu menjadi Ketua Robithoh Alam Islami, menyatakan :
“Karena negara Arab BERTUJUH sedangkan Israel BERSATU” (M.Natsir “Masalah Palestina”, 1967).

Negara Arab bertujuh secara geografis dan ideologis.Mereka ada yang berideologi sosialis, liberalis, sekuleris, komunis, bahkan atheis. Semua ideologi itu buatan para pemikir Yahudi semacam Karl Marx, Kant, Jung, Adler, dll.

Umat Islam di negara-negara Arab dan seluruh dunia, mengaku berakidah Islam, beribadah Islam . Namun ahlak dan tatanan sosial, mengikuti sistim Yahudi dan Nasrani. Sehingga akidah dan ibadah itupun sering tergerus. Bahkan selalu kalah sebelum bertarung.

Mereka tak mampu membantu Gaza sekarang, karena sibuk perang saudara . Termasuk Indonesia yang memiliki hutang budi kepada Palestina, karena ketika proklamasi kemerdekaan dikumandangkan 17 Agustus 1945, Palestina merupakan yang paling dulu mengakui kedaulatan RI. Indonesia sekarang sibuk perang quick count.

Siapa yang Bisa kalahkan Israel?

Yang akan mampu mengalahkan Zionis Isroil, menurut kriteria Quran, S.Isro ayat 5, adalah “IBADALANA ULIY BA’SIN SYADID”. Hamba-hamba Kami (Alloh SWT), yang memiliki pisik kuat, mental sehat, dan intelektual hebat.

Tapi Zionis Israel telah lebih dulu waspada. Mereka segera menerapkan strategi pencegahan, agar generasi yang akan mengalahkan mereka, tidak lahir segera.

Mereka giring generasi muda Islam agar pisiknya lemah (karena sering bagadang malam di tempat-tempat hiburan), mentalnya sakit (dicekoki film-film porno, musik, musik bersyair kelas kambing, dll), otaknya bodoh (dijauhkan dari perpustakaan, majelis ilmu, dlsb.). 

Ketika generasi muda Zionis berdesakan masuk ke Harvard, Oxford, Berkeleley, praktek penguasaan saham di Wallstreet, dll., generasi muda Islam yang kaya raya, berjejalan di Monaco, Las Vegas, Pattaya, untuk berjudi dan mengumbar hawa nafsu.

Sedangkan yang miskin-miskin bergelarakan di lorong-lorong gelap. Mengkonsumsi narkoba, miras oplosan, dan sejenisnya. (“Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa”, catatan perjalanan seorang wartawan 1989-2009 – akan terbit).*

Keterangan Foto:
KUBAH KARANG, YANG MERUPAKAN BAGIAN TAK TERPISAHKAN DARI MASJIDIL AQSO, KINI SUDAH DIKIBARI BENDERA ISRAEL
Previous Post Next Post