Tiga Kesalahan yang Diamaafkan Allah SWT
ALLAH SWT Maha Pengasih, Penyayang, dan Pengampun. Ada tiga jenis perilaku hamba-Nya yang diampuni-Nya. Perbuatan dosa yang dilakukan karena keliru (karena tidak tahu), lupa, dan terpaksa, diampuni oleh-Nya.
Dari Ibu Abbas r.a., Rasulullaah Saw bersabda, "Sesungguhnya Allah mengampuni beberapa perilaku umatku, yakni (karena) keliru (akibat tidak tahu dan/atau tidak disengaja), lupa, dan terpaksa." (HR Ibnu Majah, Baihaqi, dan lain-lain. Hadits Hasan).
Jelasnya, seseorang tidak bisa dikenai sanksi (dosa) atas perbuatannya yang dilakukan karena ketiga hal di atas, yakni karena keliru, lupa, dan terpaksa.
"Barangsiapa kafir kepada Allâh setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allâh), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam keimanan (maka dia tidak berdosa), tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allâh menimpanya dan mereka akan mendapat adzab yang besar" (QS. An-Nahl:106).
"Apabila seseorang diantara kalian tertidur dari shalat atau lupa, hendaklah ia mengerjakannya saat dia teringat. Karena Allâh berfirman (yang artinya), “…Dan dirikanlanlah shalat untuk mengingat-Ku.” (QS. Thâhâ/20:14).
"Barangsiapa yang lupa kemudian makan dan minum ketika sedang berpuasa, hendaklah ia meneruskan puasanya karena ia diberi makan dan minum oleh Allâh" (HR. Bukhâri, Muslim, Abu Dâwud, dan Tirmidzi).
ALLAH SWT Maha Pengasih, Penyayang, dan Pengampun. Ada tiga jenis perilaku hamba-Nya yang diampuni-Nya. Perbuatan dosa yang dilakukan karena keliru (karena tidak tahu), lupa, dan terpaksa, diampuni oleh-Nya.
Dari Ibu Abbas r.a., Rasulullaah Saw bersabda, "Sesungguhnya Allah mengampuni beberapa perilaku umatku, yakni (karena) keliru (akibat tidak tahu dan/atau tidak disengaja), lupa, dan terpaksa." (HR Ibnu Majah, Baihaqi, dan lain-lain. Hadits Hasan).
Jelasnya, seseorang tidak bisa dikenai sanksi (dosa) atas perbuatannya yang dilakukan karena ketiga hal di atas, yakni karena keliru, lupa, dan terpaksa.
Sejumlah ayat dan hadits di bawah ini mempertegas perkara di atas.
"Dan tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Allâh Maha pengampun, Maha penyayang. (QS. Al-Ahzâb:5)
"Barangsiapa kafir kepada Allâh setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allâh), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam keimanan (maka dia tidak berdosa), tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allâh menimpanya dan mereka akan mendapat adzab yang besar" (QS. An-Nahl:106).
"Apabila seseorang diantara kalian tertidur dari shalat atau lupa, hendaklah ia mengerjakannya saat dia teringat. Karena Allâh berfirman (yang artinya), “…Dan dirikanlanlah shalat untuk mengingat-Ku.” (QS. Thâhâ/20:14).
"Barangsiapa yang lupa kemudian makan dan minum ketika sedang berpuasa, hendaklah ia meneruskan puasanya karena ia diberi makan dan minum oleh Allâh" (HR. Bukhâri, Muslim, Abu Dâwud, dan Tirmidzi).
Meski diampuni oleh Allah SWT, semoga kita senantiasa terhindari dari perbuatan dosa. Amin...! Wallahu a'lam bish-showabi. (Dari berbagai sumber. www.risalahislam.com).*
Tags:
Mutiara Hadits