ALLAH SWT berjanji akan mengabulkan doa hamba-Nya, selama sang hamba beriman, beramal saleh, dan mematuhi perintah Allah SWT.
2. YAKIN
7. LEMBUT/SUARA PELAN
“Barang siapa sering dikabulkan doanya pada saat sulit dan susah, perbanyaklah berdoa disaat senggang”. [HR Al-Tirmidzi].
"Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi ketika kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali ke jalan yang sesat, seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada kami untuk menghilangkan bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah di jadikan idah bagi ora g-orang yang telah melampaui batas apa yang mereka kerjakan” (QS Yûnus [10]: 12).
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka sesungguhkan Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia (benar-benar) berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS. Al-Baqarah: 186).
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu..." (QS. al-Mu'min:60)
“Sesungguhnya Allah itu Maha Malu dan Maha Pemurah. Allah malu jika ada seseorang yang menengadahkan kedua tangan kepada-Nya tapi kemudian menolaknya dengan tangan hampa” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad dari Abu Sa'id Al-Qudri).
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu..." (QS. al-Mu'min:60)
“Sesungguhnya Allah itu Maha Malu dan Maha Pemurah. Allah malu jika ada seseorang yang menengadahkan kedua tangan kepada-Nya tapi kemudian menolaknya dengan tangan hampa” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad dari Abu Sa'id Al-Qudri).
Syarat Doa Dikabulkan Allah SWT
1. IKHLASIbnu Katsir mengatakan, setiap orang yang beribadah dan berdoa hendaknya dengan ikhlas, yakni semata-mata hanya karena Allah. Ini syarat umum ibadah, termasuk doa, sebagaimana firman-Nya.
"Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik.” (QS Yunus [10] :105)
“Allah tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah semata.” (HR Abu Daud dan Nasa’i)
“Allah tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah semata.” (HR Abu Daud dan Nasa’i)
2. YAKIN
Yakin bahwa doa akan dikabulkan.
"Berdo’alah kalian kepada Allah dalam keadaan yakin akan terkabulnya do’a itu” (HR. Tirmidzi).
3. KHUSYU'
Fokus, serius, tidak main-main.
"Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan do’a dari seseorang yang lalai dan tidak serius” (HR. Tirmidzi).
4. SABAR
Tidak isti’jal, tergesa-gesa minta cepat dikabulkan doa.
Tidak isti’jal, tergesa-gesa minta cepat dikabulkan doa.
“Akan dikabulkan doa seseorang di antara kalian sepanjang ia tidak tergesa-gesa. Ia berkata, ‘Aku telah berdo’a dan berdo’a, namun aku tidak melihat terkabulnya do’aku’, sehingga ia pun tidak lagi berdo’a” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah).
"Suatu kepastian dikabulkannya doa seorang hamba selama ia tidak berdoa untuk dosa, memutuskan silaturahim, dan selama ia meminta tidak disegerakan (Isti’jal). Ditanyakan kepada beliau, apa itu isti’jal?” Beliau menjawab, “Ia mengatakan, sungguh aku telah berdoa, tapi aku tidak melihat Allah mengabulkannya. Dalam keadaan seperti itu, ia merasa diabaikan, lalu meninggalkan doa tersebut” (HR Muslim)
5. BERSIH
Yakni bersih dari makanan atau barang haram. Rasulullah Saw bersabda, "Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, "Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!" Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu?" (HR Muslim).
Sa'ad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasulullan Saw, "Ya Rasulullah, doakan saya kepada Allah agar doa saya terkabul." Rasulullah menjawab, "Wahai Sa'ad, perbaikilan makananmu, maka doamu akan terkabulkan." (HR At-Thabrani).
Sa'ad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasulullan Saw, "Ya Rasulullah, doakan saya kepada Allah agar doa saya terkabul." Rasulullah menjawab, "Wahai Sa'ad, perbaikilan makananmu, maka doamu akan terkabulkan." (HR At-Thabrani).
6. BAIK SANGKA
Yakni husnudzon (berbaik sangka) kepada Allah bahwa Dia akan mengabulkan doa kita. Dalam hadits Qudsi, Allah berfirman: “Aku bergantung pada prasangka hamba-Ku kepada-Ku dan Aku akan selalu menyertai jika ia berdoa kepadaku”. (HR Bukhari dan Muslim).
7. LEMBUT/SUARA PELAN
Doa dengan suara pelan, rendah diri, dan penuh harap.
"Berdoalah kepada tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Seseungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan berdoalah kepadanya dengan rasa takut dan penuh harapan. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat kebaikan”. (QS Al-A’râf [7]: 55-56).
“Wahai orang-orang! Kasihanilah diri kalian. Sesungguhnya kalian tidak sedang berdoa kepada yang tuli dan yang tiada. Sesungguhnya kalian berdoa kepada Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (HR Nasa’i).
8. KONSISTEN
“Wahai orang-orang! Kasihanilah diri kalian. Sesungguhnya kalian tidak sedang berdoa kepada yang tuli dan yang tiada. Sesungguhnya kalian berdoa kepada Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (HR Nasa’i).
8. KONSISTEN
Dalam keadaan susah ataupun senang, terus berdoa.
“Barang siapa sering dikabulkan doanya pada saat sulit dan susah, perbanyaklah berdoa disaat senggang”. [HR Al-Tirmidzi].
"Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi ketika kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali ke jalan yang sesat, seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada kami untuk menghilangkan bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah di jadikan idah bagi ora g-orang yang telah melampaui batas apa yang mereka kerjakan” (QS Yûnus [10]: 12).
Demikianlah Syarat Doa Dikabulkan Allah SWT. Semoga kita mampu memenuhinya. Amin....! (www.risalahislam.com).*
--- Sumber: Al-Quran, Shahihain, Ibadah Sepenuh Hati (Amru Khalid), Kesalahan Dalam Berdo’a (
Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih)