KATA jihad identik dengan perang bersenjata. Cek saja di Google dengan memasukkan kata "jihad" dan pilih meni "image/gambar". Jelas, mayoritas gambar menunjukkan pengidentikkan jihad dengan perang bersenjata.
Pemahaman demikian harus dikikis, tanpa menafikan pentingnya jihad dengan senjata (qital). Dalam tulisan terdahulu, Pengertian Jihad, kita memahami betapa luas arti dan makna jihad.
Mari kita renungkan ungkapan mutiara hikmah dari Imam Hasan al-Bashri: “Sesungguhnya bisa jadi ada seorang yang senantiasa berjihad walaupun tidak pernah menyabetkan pedang -di medan perang- suatu hari pun.” (Hasan al-Bashri, Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, Dar Thaibah).
Ibnu Taimiyah juga menyebutkan salah satu jenis jihad adalah “jihad dengan lisan” (jihad bil lisan) atau “jihad dengan ilmu dan penjelasan” (jihad bil ‘ilmi wal bayan). Dalam hal ini, kemampuan ilmiah dan berijtihad termasuk di dalamnya.
Imam al-Ghazali juga menyebutkan adanya jenis jihad menghadapi orang yang menyebarkan ilmu dan hujjah yang batil serta berjihad melawan nafsu yang sentiasa menyeret manusia ke arah kejahatan. (Kitab Penenang Jiwa, Imam Al-Ghazali)
Bahkan, dalam Al-Quran, Allah SWT menyebutkan "jihad dengan harta" (zakat, infak, sedekah) di urutan pertama sebelum jenis jihad lainnya:
”Barangsiapa yang bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, maka sama dengan pejuang di jalan Allah ‘Azza Wa Jalla”. (HR. Ahmad)
Mari kita renungkan ungkapan mutiara hikmah dari Imam Hasan al-Bashri: “Sesungguhnya bisa jadi ada seorang yang senantiasa berjihad walaupun tidak pernah menyabetkan pedang -di medan perang- suatu hari pun.” (Hasan al-Bashri, Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, Dar Thaibah).
Ibnu Taimiyah juga menyebutkan salah satu jenis jihad adalah “jihad dengan lisan” (jihad bil lisan) atau “jihad dengan ilmu dan penjelasan” (jihad bil ‘ilmi wal bayan). Dalam hal ini, kemampuan ilmiah dan berijtihad termasuk di dalamnya.
Imam al-Ghazali juga menyebutkan adanya jenis jihad menghadapi orang yang menyebarkan ilmu dan hujjah yang batil serta berjihad melawan nafsu yang sentiasa menyeret manusia ke arah kejahatan. (Kitab Penenang Jiwa, Imam Al-Ghazali)
Bahkan, dalam Al-Quran, Allah SWT menyebutkan "jihad dengan harta" (zakat, infak, sedekah) di urutan pertama sebelum jenis jihad lainnya:
"Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah ; dan itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan" (QS. At-Taubah:20).
Mencari nafkah untuk keluarga juga dinilai sebagai bentuk jihad di jalan Allah.
”Barangsiapa yang bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, maka sama dengan pejuang di jalan Allah ‘Azza Wa Jalla”. (HR. Ahmad)
Demikianlah ulasan ringkas kita tentang Jihad Bukan Cuma Perang Bersenjata. Sekali lagi, tanpa mengecilkan apalagi mengabaikan pentingnya jihad dengan senjata (qital, perang) seperti dilakukan para pejuang Palestina di Gaza yang "dipaksa" berperang oleh penjajah Zionis Israel. Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*
Tags:
Risalah Islam