Cita-Cita Umar Bin Khattab

Cita-Cita Umar Bin Khattab
Ilustrasi Mujahid

Tiga Tokoh yang Dibutuhkan Umat Saat Ini


DIRIWAYATKAN oleh Abu Hurairah r.a., suatu ketika Umar bin Khattab r.a. bertanya kepada para sahabatnya, "Apa cita-cita kalian dalam menempuh perjalanan hidup yang fana ini?" Salah seorang di antaranya menjawab, "Saya bercita-cita memiliki mas, zamrud, dan intan berlian sepenuh rumahku. Jika keadaannya demikian, niscaya aku dapat berinfak di jalan Allah. Juga akan saya gunakan untuk menolong umat Islam yang sangat kekurangan".

Sahabat lainnya menjawab, "Aku ingin memiliki uang sepenuh rumahku agar dapat membela agama Allah dan membantu fakir miskin. Juga akan kugunakan untuk menegakkan hukum-hukum Allah di muka bumi ini".

Mendengar semua itu, Umar terdiam sejenak. Kemudian ia berkata, "Cita-citaku sangat berlainan dengan cita-cita kalian. Saya bercita-cita tampilnya kembali orang-orang seperti Abu Ubaidah Ibnu al-Jarrah, Mu'adz bin Jabal, dan Salim budak Hudzaifah. Niscaya saya akan meminta bantuan mereka guna menegakkan kalimat Allah di muka bumi ini. Saya tertarik dengan jiwa mereka karena merekalah sosok manusia beriman, bertakwa, jujur, dan sangat wara'. Mereka juga pemimpin umat yang sangat peduli terhadap nasib umat dan bangsanya pada masa depan. Mereka sangat amanah akan tugas dan jabatan yang mereka emban".

Suatu hari, Umar bin Khattab menyuruh stafnya mengantarkan sejumlah uang kepada Abu Ubaidah Ibnu al-Jarrah. "Diamlah sejenak di rumah Abu Ubaidah. Kemudian perhatikan olehmu, apa yang diperbuatnya setelah menerima uang dariku ini," demikian pesan Umar.

Setelah menerima uang tersebut, Abu Ubaidah berkata kepada istrinya. "Bagikan uang ini kepada si fulan, si fulan...!"

Staf Umar melaporkan kejadian tersebut. Kemudian pada kesematan lainnya, Umar menyuruh stafnya kembali mengirimkan sejumlah uang kepada Muadz bin Jabal. Seperti ketika mengirim uang kepada Abu Ubaidah, ia pun diperintahkan memperhatikan perilaku Muadz setelah menerima uang tersebut.

Muadz memanggil istrinya, "Hari ini kita mendapatkan rezeki berupa kiriman uang dari khalifah. Berikan uang ini kepada si fulan, si fulan...!"

Istrinya berkata, "Sebenarnya kami termasuk dalam golongan fakir miskin juga. Karena itu, berikan kepada kami sebagian!" Akhirnya, sang istri kebagian dua dinar.

Cita-cita Umar adalah cita-cita kaum Muslim saat ini, termasuk kaum Muslim Indonesia. Kita membutuhkan sosok-sosok pemimpin dan pejabat yang:
  • Beriman
  • Bertakwa, 
  • Jujur, 
  • Sangat wara'. 
  • Sangat peduli terhadap nasib umat dan bangsanya 
  • Sangat amanah akan tugas dan jabatan yang mereka emban".
Adakah sosok pemimpin dan pejabat di negeri kita seperti cita-cita umar itu? Semoga! Wallahu a'lam bish-showabi. (www.risalahislam.com).*

Previous Post Next Post