PENGERTIAN, FUNGSI DAN PERANAN AL-QURAN

SuaraRisalah.blogspot.com -- Apa pengertian Al-Qur'an, Apa Fungsi dan Peranan Al-Qur'an?. Tentunya setiap muslim dapat menjawab dan mengetahui jawaban dari pertanyaan diatas. Berikut penjelasan singkatnya.

1. Pengertian  Al-Quran
Al-Quran adalah wahyu Allah SWT. Yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui malaikat Jibril sebagai mu’jizat untuk dijadikan pedoman hidup ummat manusia agar selamat di dunia dan di akhirat.  Al-Quran juga sebagai penyempurna terhadap kitab-kitab Allah sebelumnya.

Wahyu Allah yang berkaitan dengan pengertian al-Quran diantaranya adalah :
1. Q.S. Asy-Syura : 7

وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَى وَمَنْ حَوْلَهَا وَتُنْذِرَ يَوْمَ الْجَمْعِ
لا رَيْبَ فِيهِ فَرِيقٌ فِي الْجَنَّةِ وَفَرِيقٌ فِي السَّعِير

Artinya : “Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur'an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada umulqura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka.”

2. Q.S. Al-Isra : 88

قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الإنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْآنِ
لا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا
Artinya : Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".

3. Q.S. An-Nisaa : 105

إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ
 وَلا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat”

2. Fungsi dan Peranan Al-Quran
Sebagai mu’jizat Al-Quran telah menjadi salah satu sebab penting bagi masuknya orang-orang Arab di zaman Rasulullah ke dalam agama Islam, dan menjadi sebab penting bagi masuknya orang-orang sekarang, dan (insya Allah) pada masa-masa yang akan datang.
Ayat-ayat yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dapat meyakinkan kita bahwa al-Quran adalah wahyu Allah, tidak mungkin ciptaan manusia apalagi ciptaan Nabi Muhammad saw yang ummi yang hidup pada awal abad ke enam Masehi (571-632 M).
Demikan juga ayat-ayat yang berhubungan dengan sejarah seperti tentang kekuasaan di Mesir, Negeri Saba’, Tsamud, ‘Ad, Yusuf, Sulaiman, Adam, Ibrahim, dan lain-lain dapat memberikan keyakinan kepada kita bahwa al-Quran adalah wahyu Allah bukan ciptaan manusia.
Ayat-ayat yang berhubungan dengan ramalan-ramalan khusus yang kemudian dibuktikan oleh sejarah seperti tentang Romawi, berpecah belahnya Kristen dan lain-lain juga menjadi bukti lagi kepada kita bahwa al-Quran adalah wahyu Allah swt.
Bahasa al-Quran adalah mu’jizat besar sepanjang masa, keindahan  bahasa dan kerapian susunan katanya tidak dapat ditemukan pada buku-buku bahasa Arab lainya. Gaya bahasa Arab yang luhur tapi mudah dimengerti adalah merupakan ciri dari gaya bahasa al-Quran.
Karena gaya bahasa yang demikian itulah ‘Umar bin Khattab masuk Islam setelah mendengar al-Quran awal surat Thaha yang dibaca oleh adiknya Fatimah. Abul Walid, diplomat Quraisy waktu itu, terpaksa cepat-cepat pulang begitu mendengar beberapa ayat dari surat Fushshilat yang dikemukakan Rasulullah sebagai jawaban atas usaha-usaha bujukan dan diplomasinya
Bahkan Abu Jahal musuh besar Rasulullah, sampai tidak jadi membunuh Nabi karena mendengar surat adh-Dhuha yang dibaca Nabi.
Tepat apa yang dinyatakan al-Quran, bahwa sebab  seseorang tidak menerima kebenaran al-Quran sebagai wahyu Ilaahi adalah salah satu diantara dua sebab, yaitu:
a. Tidak berpikir dengan jujur dan sungguh-sungguh
b. Tidak sempat mendengar dan mngetahui al-Quran secara baik.
Oleh  al-Quran disebut al-maghdhub (dimurkai Allah) karena tahu kebenaran tetapi tidak mau menerima kebenaran itu, dan disebut adh-dhallin (orang sesat) karena tidak menemukan kaebenaran itu.
Sebagai jaminan bahwa al-Quran itu wahyu Allah, maka al-Quran sendiri menantang setiap manusia untuk membuat satu surat saja yang senilai dengan al-Quran.

قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الإنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْآنِ لا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا

Artinya : “Katakanlah: Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (QS. Al-Israa : 88).

Sebagai pedoman hidup, al-Quran  banyak mengemukakan pokok-pokok serta prinsip-prinsip umum pengeturan hidup dalam hubungan antara manusia dengan Allah dalam hubungan antara manusia dengan manusia dan makhluk lainnya.
Didalamnya terdapat peraturan-peraturan seperti :
a. Beribadah langsung kepada Allah
b. Berkeluarga
c. Bermasyarakat
d. Berdagang
e. Utang-piutang
f. Kewarisan
g. Pendidikan dan pengajaran
h. Pidana
i. dan aspek-aspek kehidupan lainnya yang oleh Allah dijamin dapat berlaku dan dapat sesuai pada setiap tempat dan setiap waktu.
j. Setiap muslim diwajibkan untuk melakukan seluruh tata nilai tersebut dalam kehidupannya
k. Memilih sebagian dan menolak sebagian tata nilai itu dipandang al-Quran sebagai bentuk pelanggaran dan dosa
l. Melaksanakannya dinilai ibadah
m. Memperjuangkannya dinilai sebagai perjuangan suci
n. Mati karena membela al-Quran dinilai sebagai mati syahid
o. Hijrah karena memperjuangkan al-Quran dinilai sebagai pengabdian yang tinggi
p. Tidak mau melaksanakan al-Quran dinilai sebagai zhalim, fasiq, dan kafir.

Sebagai perbaikan, al-Quran banyak mengungkapkan persoalan-persoalan yang dibahas oleh kitab-kitab Taurat, Injil, dan lain-lain yang dinilai al-Quran  tidak sesuai dengan ajaran Allah yang sebenarnya (karena pemalsuan-pemalsuan). Baik yang menyangkut segi sejarah orang-orang tertentu, hokum-hukum, prinsip-parinsip ketuhanan, dan lain sebagai-nya.***



Previous Post Next Post